Daftar Isi

Friday, February 14, 2014

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

   
               

1. Pengertian
     Penyakit medis yang sering terjadi pada kehamilan. Kira-kira 10% dari seluruh kehamilan. Ditandai oleh perubahan kardiovaskuler yang terjadi akibat kehamilan, dapat menginduksi terjadinya hipertensi pada wanita normotensif sebelum kehamilan, atau dapat memperburuk kondisi hipersentif yang sudah ada sebelumnya. Gangguan hipersentif meliputi berbagai gangguan kardiovaskular, hipertensi gestasional, preeklamsia, sindrom HELLP, eklamsia, dan hipertensi kronis.

2. Terminologi Hipertensi Dalam Kehamilan 
    Terminologi hipertensi dalam kehamilan mempunyai jangkauan lebih luas, meliputi 5 bentuk komplikasi kehamilan, diantaranya :
1. Hipertensi gestasional.
    Hipertensi yang terjadi tanpa tanda lain preeklamsia. Didiagnosis jika setelah beristirahat, tekanan darah ibu meningkat > 140/ 90 mmHg pada sedikitnya dua kali pemeriksaan, tidak lebih dari 1 minggu setelah minggu ke 20 kehamilan pada wanita yang diketahui normotif. Hipertensi yang didiagnosis untuk pertama kalinya pada kehamilan dan tidak membaik pada masa postpartum juga diklasifikasikan sebagai hipertensi gestasional.
2. Preeklamsia.
    Merupakan hipertensi yang didiagnosis berdasarkan proteinuria, jika proteinuria >1+ pada pemeriksaan dipstik atau >0,3 g/ L protein dalam spesimen urine tangkapan bersih yang diperiksa secara acak atau eksresi 0,3 gr protein/ 24 jam. Jika tidak terdapat proteinuria, dicurigai terjadi preeklamsia jika hipertensi disertai dengan gejala, seperti sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri abdomen/ epigastrik, atau perubahan biokimia terutama jumlah trombosit yang rendah, dan kadar enzim hati yang tidak normal.
   * Preeklamsia ringan
      - Tensi 140/ 90 mmHg.
      - Kenaikan sistole 30 mmHg dan diastole 15 mmHg.
      - BB naik melebihi batas normal 0,5 kg/ minggu.
      - Proteinuria +1 edema ringan.
   * Preeklamsia berat.
      - Tensi 160/ 110 mmHg.
      - Edema.
      - Oliguria kurang dari 400cc/ 24 jam.
      - Proteinuria 5gr/ 24 jam plus 4-5.
      - Terdapat dispnea sianosis.
      - Janin mungkin
        IUGR.
        Asfiksia.
3. Eklamsia.
    - Konvulsi.
    - Kesadaran menurun sampai koma.
     - Kejang
4. Preeklamsia superimpose pada hipertensi menahun.
    - Hiperaktif reflek.
    - Sesak sianosis.
    - Gangguan visus.
    - Nyeri epigastrium.
    - Nyeri kepala.
5. Hipertensi menahun.
    Hipertensi ditegakkan setelah usia kehamilan 20 minggu dan menetap sampai 12 minggu postpartum.

3. Penanganan hipertensi kronik superimposed preeklamsia hingga eklamsia.
1. Evaluasi menyeluruh dan konsultasi kesehatan dengan departemen lain.
2. Pemeriksaan laboratorium lengkap disertai kultur.
3. Pemeriksaan kardiovaskuler-pulmonar.
4. Foto toraks.
5. ECG dan fungsi paru.

4. Konsep Dasar Pengobatan.
    Mempertahankan kehamilan sampai viable time.
     - Lebih banyak istirahat tirah baring.
     - Obat untuk mempertahankan kehamilan.
     - Obat supertif sehingga kesejahteraan maternal lebih terjamin.
     - Menurunkan tekanan darah sehingga dari komplikasi hipertensi, dengan berbagai manifestasi klinis.

5. Terminasi Kehamilan pada Hipertensi Kronis dalam Kehamilan.
1. Maternal.
    a. Kegagalan fungsi organ vital.
    b. Pengobatan konservatif gagal dengan makin meningkatnya tekanan darah dan terjadi perubahan yang memberatkan.
     c. Terjadi preeklamsia berat.
2. Fetal.
    a. Pergerakan janin makin menurun.
    b. Pertumbuhan janin terhambat.
    c. Keberhasilan janin hidup sulit dijamin karena prematuritas.

   Sekian artikel kesehatan yang saya buat, semoga bermanfaat buat kita semua, amin.


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar setelah membaca artikel ini!!!