Daftar Isi

Saturday, February 15, 2014

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

              

1. Pengertian
     Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan yang dimulai antara usia kehamilan 4 dan 10 minggu dan hilang sebelum usia kehamilan 20 minggu, serta memerlukan intervensi khusus.

   Hiperemesis gravidarum sangat erat kaitannya dengan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan penurunan berat badan.

2. Etiologi
    Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori tentang multifaktor penyebab hiperemesis gravidarum, berikut uraian multifaktor yang dimaksud.
   a. Endokrin
       Hiperemesis gravidarum lebih sering terjadi pada kehamilan kembar, hidramnion, dan mola hidatidosa yang berkaitan dengan peningkatan hormon estrogen dan HCG. Jika hiperemesis gravidarum dengan hipertiroidisme terjadi bersamaan, kemungkinan penyebabnya adalah disfungsi tiroid transien.
   b. Gastrointestinal.
   c. Psikologis.
       * Apakah si ibu dapat menerima kehamilannya.
       * Apakah kehamilannya diinginkan atau tidak
   d. Infeksi helycobacter pylori, organisme yang berperan dalam ulkus lambung.
   e. Riwayat hiperemesis.
   f. Faktor gizi/ anemia meningkatkan terjadinya hiperemesis gravidarum.

3. Gejala
    Gejala ringan atau minor berupa "emesis gravidarum" dapat semakin meningkat menjadi hiperemesis gravidarum. Pada keadaan hiperemesis gravidarum sudah terdapat gejala klinis yang memerlukan perawatan, seperti muntah yang berlebihan yang menyebabkan terjadinya dehidrasi, berat badan menurun, keluhan mental dalam bentuk delirium, diplopia, nistagmus, serta terdapat benda keton dalam darah sebagai akibat metabolisme anaerobik.

   Demikian kelompok "gestosis" mulai dari morning sickness, emesis gravidarum, sampai hiperemesis gravidarum merupakan penyakit yang sifatnya bertahap dan hanya terdapat pada keadaan hamil saja. Pada kehamilan tua terdapat gestose dalam bentuk preeklamsia dan eklamsia.

4. Patafisiologi 
    Diawali dengan mual muntah yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan dehidrasi, tekanan darah menurun, dan diuresis menurun. Hal ini menimbulkan perfusi ke jaringan menurun untuk memberikan nutrisi dan mengonsumsi oksigen.

   Dampak dari semua masalah tersebut menimbulkan gangguan fungsi alat vital berikut ini.
1. Gangguan fungsi liver.
2. Gangguan fungsi ginjal.
3. Gangguan fungsi Sistem Saraf Pusat (SSP).
Mual muntah yang berlebihan dan berkelanjutan dapat menimbulkan gangguan fungsi umum alat-alat vital dan menimbulkan kematian.

5. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum.
   Diagnosis hiperemesis gravidarum tidak terlalu sukar karena penyakit ini berkaitan dengan gestasio (hamil), yaitu hanya terdapat pada ibu hamil. Hiperemesis gravidarum yang berlangsung lama (umumnya antara 6-12 minggu) dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin intrauteri.

6. Pengobatan Hiperemesis Gravidarum.
1. Isolasi di kamar khusus di rumah sakit.
    a. Memberikan Konseling, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang hiperemesis gravidarum.
     b. Mengembalikan keseimbangan psikologis ibu hamil.
      c. Memberikan situasi dan ketenangan yang lebih baik.
      d. Memberikan perhatian khusus pada ibu hamil.
2. Terapi konservatif
     a. Rehidrasi (pemberian cairan untuk mengimbangi hilangnya cairan dan elektrolit).
     b. Mobilisasi.
     c. Terapi medikamentosa.
     d. Terapi radikal terminasi kehamilan.

7. Prognosis Hiperemesis Gravidarum
1. Rehidrasi berhasil dan turgor kulit pulih kembali.
2. Diuresis bertambah banyak sehingga benda keton semakin berkurang.
3. Kesadaran penderita semakin baik yang ditandai dengan kontak bertambah meyakinkan.
4. Keadaan ikterus semakin berkurang.
5. Hasil pemeriksaan laboratorium membaik, artinya benda keton semakin berkurang.

   Sekian artikel kesehatan yang saya buat, semoga bisa bermanfaat, amin.


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar setelah membaca artikel ini!!!